Anda Resah karena Jomblo? Gunakan Saja Jasa Pacar Sewaan
- ..
Kamis, 14 November 2013 06:51 WIB
SRIPOKU.COM – Perayaan hari besar seperti Tahun Baru memang terasa lebih meriah jika kita merayakannya dengan orang terkasih. Untuk yang belum memiliki pasangan, hal tersebut tidak menjadi masalah lagi karena kini sudah tersedia jasa penyewaan pacar. Setidaknya di China.
Layanan pacar sewaan ini digagas oleh situs belanja Taobao di China. Para wanita muda yang merasa kesepian pada hari raya bisa memilih "pacar" untuk menemaninya. Bukan hanya itu saja, si pacar juga bisa kita ajak ke acara keluarga sehingga kita tak dipusingkan dengan pertanyaan "kapan menikah", atau "mengapa masih betah sendirian".
Di China, jasa penyewaan pacar ini sangat laris menjelang perayaan Imlek. Menurut salah satu surat kabar China, the People’s Daily, pacar sewaan ini mestilah dipesan dengan durasi minimal tiga hari dan memiliki beberapa pilihan. Di antaranya, jika disertai makan malam, dikenai biaya 50 yuan, menemani belanja 30 yuan, dan sewa per jam bayar 30 yuan.
Layanan lainnya mencakup apakah acara kencan diisi dengan menonton film di bioskop. Beda genre film beda harga, paling mahal jika filmnya menegangkan. Para wanita ini mesti membayar dua kali lipat kalau film itu bergenre thriller. Sementara itu, untuk satu ciuman, si penyewa mesti membayar 50 yuan, tetapi gratis pegangan tangan dan ciuman pipi sebagai tanda perpisahan.
Matthew Fang, pria yang menjadi pacar sewaan, mengatakan, motivasinya adalah mengumpulkan uang. Ia juga menceritakan kriteria yang harus dipenuhinya agar layak menjadi "pacar".
Sebelum sampai pada kesepakatan harga, Fang akan berdiskusi dulu dengan penyewanya mengenai kegiatan dalam kencan mereka. Biasanya, wanita yang memesan pacar sewaan ini juga saling bertukar foto dan kemudian ada kencan awal sebelum benar-benar diajak menghadiri acara resmi seperti menemani ke acara pesta pernikahan atau acara keluarga.
Fang mengakui bahwa tidak mudah untuk menjaga hubungan tetap profesional. Namun sebagian besar kemudian memutuskan bahwa hal ini lebih baik dipandang sebagai bisnis semata, dan tidak melibatkan perasaan di dalamnya.